3D Laser scan untuk Analisa volume green coke di PT Pertamina RU II Dumai
Green coke merupakan produk olahan akhir dalam pengolahan minyak bumi berupa karbon berbentuk padat dan berwarna hitam. Pada pembuatan baja, Green Coke dijadikan penyangga material iron, reduktor, dan sebagai bahan bakar. Pertamina RU II Dumai dengan kapasitas produksi sebesar 330 ribu ton/tahun. Green coke dijadikan raw material untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor di berbagai industri. Dengan adanya stock green coke yang melimpah, RU II Dumai harus melakukan monitoring berupa stockopname setiap di akhir bulan untuk mengetahui jumlah green coke yang mereka miliki. Metode konvensional yang mereka lakukan seperti seperti mesin timbangan, pengukuran menggunakan meteran hingga theodolite dirasa belum efektif untuk menghasilkan data yang cepat dan akurat.
Solusi terbaik adalah melakukan pekerjaan 3D Laser scanner yang dapat memetakan kontur stockpile secara cepat dan akurat secara 3D untuk di kalkulasi kedalam volume.
Benefit
Dengan menggunakan teknologi 3D Laser scanner, operator dapat mempersingkat waktu pengambilan data di lapangan, dengan waktu kurang dari 2 menit dalam sekali scan memungkinkan pekerjaan lapangan dapat selesai dengan cepat. Data yang dihasilkan adalah data visualisasi stockpile secara 3D sehingga lebih akurat dibanding metode konvensional yang tidak dapat merekam data permukaan stockpile secara kompleks. Keunggulan inilah yang membuat hasil perhitungan menggunakan laser scanner jauh lebih akurat karena dapat menangkap bentuk stockpile yang tidak beraturan yang akan berpengaruh kepada hasil perhitungan volumetrik.
Pekerjaan Lapangan
Pekeraan dilakukan dengan menempatkan alat 3D Laser scan di posisi yang memungkinkan untuk menangkap bentuk stockpile secara luas, kemudian dilanjutkan ke setiap sisi stockpile secara berurutan sampai seluruh permukaan stockpile sudah tercapture. Proses scanning di permukaan stockpile yang tidak rata sangat penting karena permukaan seperti itulah yang nanti akan mempengaruhi hasil volume akhir. Data dari laser scanner kemudian diolah dengan proses filtering untuk menghilangkan bagian yang tidak diinginkan dan menyisakan area yang difokuskan untuk di kalkulasi. Setelah itu software akan menghitung volume stockpile berdasarkan titik nol atau titik acuan yang kita input.